Sabtu, 29 September 2012

CANDI SUROWONO


Hai..hai... selamat datang di blog gue!!!!!!!!!!
kali ini aq mau cerita ttg Candi Surowono ne ikuti terus ceritaqu zaach..........
foto di atas di ambil ketika aq jalan2 ke candi surowono. yang di tengah itu sudah pzti gue, sebelahnya lg adikqu yg paling centil  namanya Indah and cwok yg cute itu cari tau sendiri ea.......!!!!!




Sebagai negara yang terdiri dari beraneka ragam budaya, Indonesia memiliki banyak sekali situs sejarah, baik dalam bentuk candi, prasasti, patung, dan lain sebagainya. Umumnya situs-situs sejarah ini adalah peninggalan kerajaan-kerajaan besar yang pernah berjaya kala itu.

Salah satu situs sejarah peninggalan kerajaan yang sampai saat ini masih bisa kita saksikan adalah candi Surowono.  Candi Surowono merupakan sebuah candi Hindu dari jaman Kerajaan Majapahit, berukuran kecil namun dengan relief cantik, yang berada di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.


Lokasi candi surowono memang cukup dekat dari rumahku, klo teman2 mau  mampir ,rumahku berada di dusun semanding Jl. Gajahmada No. 64 . aku sendiri sekarang jarang berkunjung ke candi surowono, karna  aku kerja di Surabaya dan jarang pulang. 

Tapi klo ada waktu aku selalu sempetin maen kesana. dulu sehabis palang sekolah aku sering banget main ke candi surowono. maklum sekolahku berada di dusun canggu, Tepatnya di sekolah Mts AL-Ittihadiyah.  

 Bahkan tepat di sebelah baratnya candi surowono adalah rumah guruku, guruku yang satu ini memang agak kocak jadi wajar klo hampir semua murid menyukai beliau. temenku juga lumayan banyak yang rumahnya berada di sekitar candi surowono. 




Candi Surowono berbentuk bujursangkar menghadap ke barat berukuran 7.8 X 7.8 meter dengan ketinggian 4.72 meter, dengan pondasi batu bata sedalam 30 cm dari permukaan tanah. Jika dibandingkan dengan candi peninggalan Majapahit pada umumnya yang cenderung langsing, candi ini memang agak berbeda karena memiliki postur yang tambun.

Candi Surowono diperkirakan dibangun pada tahun 1390 M, Candi Surowono dibuat sebagai tempat pensucian atau pendharmaan bagi Wijayarajasa, Bhre Wengker, yang merupakan paman dari Rajasanagara, Raja Majapahit. Bhre Wengker meninggal pada 1388. 

Upacara sraddha bagi Bhre Wengker, yang merupakan sebuah upacara ritual yang dilakukan 12 tahun setelah kematiannya, diselenggarakan pada 1400, tahun yang kemudian diduga sebagai tahun perkiraan selesainya bangunan Candi Surowono ini.

Buat teman2 yang lagi melintas di kota pare, jangan lupa berkunjumg ke candi Surowono. Tapi akses menuju candi surowono sendiri belum ada kendaraan umum yang melintas di sana. Jadi mesti pke kendaraan pribadi.
okey ini sekilas ceritaku ttg Candi Surowono.........








Sabtu, 22 September 2012

LEGENDA GUNUNG KELUD DAN DEWI KILISUCI




GUNUNG Kelud menurut legendanya bukan berasal dari gundukan tanah meninggi secara alami. Seperti Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat,Gunung Kelud terbentuk dari sebuah
pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti mahesa Suro dan Lembu Suro. Kala itu, Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan
kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.Untuk menolak lamaran tersebut,Dewi Kilisuci membuat sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa, yaitu membuat dua sumur di atas puncak gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam berkokok.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja
semalaman, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu
bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke
dalam sumur. Terpedaya oleh rayuan tersebut, keduanyapun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan. ÓYoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung.
(Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar
akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Dari legenda ini akhirnya masyarakat lereng Gunung
kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji.

Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan surau oleh masyakat Sugih Waras. Tapi khusus pelaksanaan tahun 2006 sengaja digebyarkan oleh Bupati Kediri untuk meningkatkan
pamor wisata daerahnya. Pelaksanaan acara ritual ini juga menjadi wahana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke Kediri. Bagaimanapun aktivitas Gunung Kelud dengan segala pernak perniknya menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Kabupaten Kediri.
Masuk Terowongan Lokasi Larung Sesaji ini sebenarnya tidak jauh, hanya sekitar 500 meter. Namun karena medannya naik turun,maka bisa membuat kaki kepenatan. Apalagi iring-iringan peserta upacara harus memasuki sebuah terowongan Gresco 2 yang diameternya sekitar 4 meter. Menariknya, kondisi terowongan
yang gelap gulita itu hanya dihiasi lampu petromaks dan lilin pada saat pelaksanaan larung sesaji. Terowongan yang membelah lereng Gunung Kelud ini panjangnya sekitar 200 meter. Kondisinya sangat mirip Tunnel Migbay Los Angeles yang cukup popular karena pernah menjadi ikon event pembuatan film King Kong produksi Hollywood. Begitu keluar dari terowongan ini, maka terlihatlah pemandangan indah kawah Gunung Kelud yang berwarna kehijau-hijauan. Air kawah seluas 12 Ha posisinya diapit 3 Gunung yakni Gunung Kelud, Gajah mungkur dan Sumbing begitu indah dan memesona. Pintu keluar terowongan menggunakan jalan setapak di atas tanah keras bebatuan, dengan menuruni tangga trapping beton kira kira 100 meter. Yang menarik, ketika kita memasuki bibir kawah Gunung Kelud peserta Larung Sesaji tidak boleh menggunakan alas kaki.
Maksud Larung Sesaji ini sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat Lereng Gunung Kelud tepatnya berbagai sumber)
Kawasan Gunung Kelud terletak kurang lebih 35 Km dari kota Kediri atau 120 Km dari ibukota Provinsi Jawa Timur Surabaya. Termasuk gunung api aktif dengan ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut (mdpl). Panorama pegunungan indah yang alami dan udara sejuk membuat wisatawan kerasan berlama-lama di
kawasan ini.
Obyek Wisata Kelud sangat cocok bagi mereka yang berjiwa petualangan (adventure). Di antara panjat tebing, lintas alam, camping ground. Bahkan baru-baru ini dijadikan check point rally mobil nasional 2006. Jalan menuju Gunung Kelud sudah hotmiks dan dapat dilalui segala jenis kendaraan. Akan tetapi sebaiknya jangan menggunakan mobil sedan, karena 3 km menjelang masuk pintu gerbang terdapat tanjakan yang cukup terjal,
yakni kemiringan 40 derajat yang panjangnya sekitar 100 meter. Gunung Kelud hingga kini telah mengalami 28 kali letusan yang tercatat mulai tahun 1000 sampai 1990.